
Stroke sering kali datang tanpa peringatan dan bisa terjadi pada siapa saja, tidak hanya pada mereka yang lebih tua. Salah satu contoh nyata adalah aktor kawakan Tio Pakusadewo, yang pernah mengalami stroke hingga dua kali. Namun, stroke bukanlah sesuatu yang tidak dapat dicegah. Dengan mengubah gaya hidup dan mengelola kondisi medis dengan baik, risiko stroke dapat dikurangi secara signifikan.
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan stroke yang dapat diterapkan sejak dini, dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Rabu (9/4/2025).
1. Terapkan Pola Makan Sehat
Asupan makanan berperan penting dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung. Untuk itu, konsumsi makanan sehat seperti:
- Buah-buahan dan sayuran segar
- Biji-bijian utuh
- Sumber protein sehat seperti ikan dan kacang-kacangan
Hindari makanan yang mengandung:
- Lemak jenuh dan lemak trans
- Kolesterol tinggi
- Asupan garam (natrium) berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko hipertensi, salah satu faktor utama penyebab stroke.
Dengan menerapkan pola makan yang sehat, risiko kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi dapat dikurangi, sehingga kemungkinan terjadinya stroke menurun.
2. Jaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan kemungkinan terkena stroke. Dokter biasanya menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk menentukan apakah berat badan seseorang berada dalam kategori sehat. Selain itu, pengukuran lingkar pinggang juga penting untuk menilai kadar lemak tubuh.
Menjaga berat badan dalam kisaran ideal akan membantu menurunkan risiko stroke serta penyakit lainnya, seperti diabetes dan hipertensi.
3. Rutin Berolahraga
Olahraga adalah cara efektif untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Manfaat olahraga meliputi:
- Menurunkan berat badan
- Mengontrol kadar kolesterol
- Menjaga tekanan darah tetap normal
CDC merekomendasikan aktivitas fisik moderat seperti berjalan cepat selama minimal 2 jam 30 menit per minggu. Dengan gaya hidup aktif, risiko stroke dapat dikurangi secara signifikan.
4. Berhenti Merokok
Merokok secara signifikan meningkatkan risiko stroke karena zat kimia dalam rokok dapat:
- Merusak pembuluh darah
- Menyebabkan penyempitan arteri
- Mengurangi aliran darah ke otak
Jika Anda merokok, segera hentikan kebiasaan ini. Jika bukan perokok, hindari paparan asap rokok dari lingkungan sekitar.
5. Batasi Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk stroke. Batas aman konsumsi alkohol adalah:
- Pria: Maksimal dua gelas per hari
- Wanita: Maksimal satu gelas per hari
Dengan membatasi konsumsi alkohol, risiko tekanan darah tinggi dan gangguan pembuluh darah dapat ditekan.
6. Kontrol Kondisi Kesehatan
Jika memiliki kondisi medis seperti penyakit jantung, diabetes, kolesterol tinggi, atau hipertensi, penting untuk mengontrolnya dengan baik. Pemeriksaan kesehatan secara rutin dan pengelolaan kondisi medis yang tepat dapat mengurangi risiko stroke.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan:
- Cek Kadar Kolesterol: Pemeriksaan kolesterol sebaiknya dilakukan setidaknya setiap 5 tahun sekali.
- Kontrol Tekanan Darah: Hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga perlu dipantau secara berkala.
- Monitor Diabetes: Jika Anda memiliki diabetes, pastikan untuk mengontrol kadar gula darah dengan baik.
- Pengobatan Penyakit Jantung: Jika memiliki masalah jantung seperti aritmia atau penyakit arteri koroner, lakukan pengobatan sesuai anjuran dokter.
7. Konsumsi Obat dengan Teratur
Bagi yang sedang menjalani pengobatan untuk kondisi medis tertentu, seperti hipertensi atau kolesterol tinggi, pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter dengan cermat. Jangan berhenti mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.
Kesimpulan
Stroke adalah kondisi serius yang dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengelola faktor risiko dengan baik. Menerapkan pola makan sehat, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, serta mengontrol kondisi kesehatan dapat mengurangi risiko stroke secara signifikan. Jangan abaikan pemeriksaan kesehatan rutin dan selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk tindakan pencegahan yang lebih efektif.
Dengan langkah-langkah ini, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari risiko stroke serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.