
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, angkat bicara terkait pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat anjlok hingga 6% pada perdagangan hari Selasa, 18 Maret 2025. Setelah penurunan tajam tersebut, IHSG mengalami pergerakan yang fluktuatif, sempat menguat, namun kembali melemah.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat, 21 Maret 2025, IHSG ditutup melemah sebesar 123,49 poin atau 1,94%, dengan posisi akhir di angka 6.258,18.
1. Harga Saham Turun
Presiden Prabowo mengungkapkan pandangannya dengan cara yang ringan dan humoris mengenai kondisi pasar saham. Dalam sambutannya di Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Kantor Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat, 21 Maret 2025, Prabowo memperhatikan reaksi stres dari beberapa menteri yang tampak khawatir akibat penurunan harga saham.
Berkelakar, Prabowo menyebut hanya beberapa orang yang tampak stres saat harga saham turun. Ia menyebutkan nama-nama menteri yang dia anggap terpengaruh oleh fluktuasi pasar saham, seperti Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
“Saya lihat yang stres harga saham turun hanya beberapa orang di antara kalian, Maruarar siapa lagi itu, Trenggono mana Trenggono, oh duduk sebelahan mana lagi. Kalau Budiman enggak, Budiman tenang aja karena enggak punya. Siapa lagi Amran? Dia enggak main saham, siapa lagi ini Rosan? Rosan udah botak jadi enggak apa-apa,” kata Prabowo disertai tawa dari para menteri yang hadir dalam acara tersebut.
Pernyataan Prabowo ini memberikan sentimen positif di kalangan para menteri dan mengurangi ketegangan akibat fluktuasi IHSG yang signifikan.
2. Prabowo Menekankan Pangan yang Utama
Meski IHSG mengalami pergerakan yang tidak stabil, Prabowo menegaskan bahwa pangan adalah hal yang lebih penting. Menurutnya, kestabilan pangan merupakan faktor kunci untuk memastikan stabilitas negara. Ia menjelaskan bahwa meskipun harga saham bisa naik dan turun, yang lebih penting adalah memastikan kebutuhan pangan negara tetap aman.
“Pangan adalah yang paling utama, harga saham boleh naik turun, pangan aman negara aman, saudara-saudara,” kata Prabowo dengan tegas.
Dengan pernyataan tersebut, Prabowo menegaskan prioritas pemerintah dalam memastikan ketahanan pangan nasional, yang menjadi aspek fundamental dalam menjaga keamanan dan stabilitas sosial-ekonomi negara. Fokus pada sektor pangan ini menjadi semakin relevan dalam konteks perubahan iklim dan tantangan global terhadap ketahanan pangan.