
Puasa Ramadan sering kali menjadi alasan bagi sebagian orang untuk mengurangi aktivitas fisik, termasuk olahraga. Namun, dokter spesialis paru, dr. Wahyu Agung, Sp.P, mengungkapkan bahwa puasa seharusnya tidak menjadi hambatan untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, terutama dengan cara berolahraga yang tepat.
Dalam wawancara dengan Antara pada Rabu, 12 Maret 2025, dr. Wahyu Agung memberikan tips yang dikenal dengan prinsip 3T dalam berolahraga saat berpuasa. Prinsip ini meliputi Type, Timing, dan Term & Condition, yang semuanya perlu diperhatikan agar puasa tetap dapat dijalani dengan aktif dan bugar.
Type: Pemilihan Jenis Olahraga yang Tepat
Pemilihan jenis olahraga menjadi hal pertama yang harus diperhatikan. Dr. Wahyu Agung menyarankan untuk memilih olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Beberapa olahraga yang disarankan antara lain jalan kaki, bersepeda, atau yoga. Olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang akan membantu tubuh tetap aktif tanpa memaksakan kondisi fisik, yang sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh selama bulan Ramadan.
Timing: Waktu yang Tepat untuk Berolahraga
Timing atau waktu berolahraga juga sangat krusial. Dr. Wahyu Agung menyarankan agar olahraga ringan hingga sedang dilakukan pada pagi hari setelah sahur atau sore hari menjelang berbuka puasa. Waktu ini adalah waktu yang paling optimal karena tubuh telah mendapatkan energi dari sahur atau tubuh sudah siap berbuka. Olahraga yang lebih berat, seperti latihan kekuatan atau lari, sebaiknya dilakukan minimal 2 jam setelah berbuka puasa. Hal ini bertujuan agar tubuh sudah mendapatkan cukup energi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Term & Condition: Sesuaikan dengan Kondisi Kesehatan
Prinsip ketiga yang perlu diperhatikan adalah Term & Condition, yaitu kondisi kesehatan individu yang harus disesuaikan dengan jenis dan intensitas olahraga. Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga. Ini penting agar latihan fisik yang dilakukan sesuai dengan kemampuan dan tidak membahayakan kesehatan tubuh.
Menjaga Asupan Cairan dan Nutrisi
Selain olahraga, dr. Wahyu Agung juga menekankan pentingnya menjaga asupan cairan dan nutrisi selama bulan puasa. Karena kebutuhan cairan hanya dapat dipenuhi saat berbuka dan sahur, orang yang berpuasa cenderung mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi minimal dua liter air per hari, yang bisa dibagi saat berbuka, malam hari, dan sahur.
Nutrisi yang seimbang juga sangat penting selama berpuasa. Saat berbuka dan sahur, pastikan tubuh mendapatkan karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, protein untuk mempertahankan massa otot, dan lemak sehat untuk menjaga metabolisme tubuh.
Pesan untuk Semua: Jangan Malas-malasan Saat Puasa
Dokter Wahyu mengingatkan bahwa puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan. Dengan menerapkan prinsip 3T dan menjaga asupan nutrisi serta hidrasi tubuh, kita dapat tetap bugar selama Ramadan. Berolahraga secara rutin juga membantu tubuh tetap sehat dan membuat ibadah puasa semakin lancar dan bermakna.